Koperasi Krakatau Baja Trikora Angkat Kearifan Lokal di Forum FGD KADIN Kota Cilegon

banner 120x600

CILEGON, WILIP.ID – Di tengah pembahasan serius tentang sinergi industri dan pemerintah dalam pembangunan Pelabuhan Warnasari, ada momen menarik yang mencuri perhatian. Ketua Koperasi Konsumen Krakatau Baja Trikora Cilegon, Muhammad Ibrahim Aswadi, tampil membawa pesan simbolis: pentingnya gotong royong dan kearifan lokal dalam membangun Cilegon.

Melalui koperasi yang menaungi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) baja, kayu, dan plastik daur ulang—yang dikenal dengan sebutan Buyut Cilegon—Ibrahim menyerahkan cenderamata khas pande golok “Pintu Air” Cilegon kepada sejumlah tokoh penting.

Cenderamata itu diberikan kepada Wali Kota Cilegon, perwakilan PT Krakatau Steel (KS), PT Krakatau Posco (KP), PT Chandra Asri, dan PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM).

Bukan sekadar simbol, penyerahan itu melambangkan kebersamaan dan semangat kekeluargaan antara pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan kota.

“Golok ini bukan sekadar benda. Ia melambangkan ketajaman, kekuatan, dan kerja keras warga Cilegon yang sudah turun-temurun hidup berdampingan dengan industri baja,” ujar Ibrahim kepada wartawan usai acara di Sapphire Tge Royal Krakatau, Rabu 8 Oktober 2025.

Koperasi Krakatau Baja Trikora sendiri dikenal mengembangkan kerajinan berbasis bahan baku daur ulang, mulai dari baja bekas, kayu limbah industri, hingga plastik sisa produksi.

Dari tangan para pengrajin lokal lahirlah beragam produk kreatif seperti golok, pisau, linggis, cangkul, kored, kampak, sloof beton, souvenir khas Cilegon, hingga akuarium.

Melalui gerakan ekonomi berbasis daur ulang ini, koperasi berupaya memberi nilai tambah pada limbah industri sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat di sekitar kawasan industri.

“Kami ingin menunjukkan bahwa dari sisa-sisa baja atau kayu bekas, bisa lahir karya bernilai. Ini bagian dari semangat Cilegon Juare—Juare dalam kerja keras dan kolaborasi,” tambah Ibrahim.

Acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Kadin Kota Cilegon ini menjadi ruang strategis mempertemukan pemerintah daerah, dunia industri, dan masyarakat. Semua pihak sepakat bahwa keberhasilan pembangunan Pelabuhan Warnasari tak hanya soal infrastruktur, tetapi juga menyangkut sinergi sosial dan ekonomi lokal.

Dengan semangat yang sama, Muhammad Ibrahim berharap sinergitas tersebut bisa terus dijaga.

“Industri besar boleh maju, tapi UMKM dan IKM juga harus tumbuh bersama. Itulah Cilegon Juara yang sebenarnya,” tutupnya.

 

(Elisa/Red*)