CILEGON, WILIP.ID – Dunia pariwisata di Provinsi Banten tengah dirundung duka. Seorang tokoh besar, penggerak, dan teladan di sektor perhotelan dan restoran, H. Achmad Sari Alam, berpulang ke rahmatullah pada Kamis, 31 Juli 2025, di Rumah Sakit Pondok Indah Kebayoran Lama, Jakarta. Beliau wafat di usia 78 tahun, meninggalkan jejak panjang perjuangan dan pengabdian yang tak ternilai.
Kepergian beliau bukan sekadar kehilangan fisik, namun juga hilangnya cahaya yang selama ini menerangi jalan dunia pariwisata Banten. Sosoknya yang bersahaja, pemikirannya yang visioner, dan semangatnya yang tak pernah surut menjadi kenangan yang hidup di hati banyak orang.
Salah satu sahabat dan sejawat almarhum, Ketua PHRI BPD Banten, GS Ashok Kumar, menyampaikan rasa kehilangan yang begitu dalam. “Banten kehilangan tokoh inspiratif, insan perhotelan yang tidak hanya bekerja, tapi menghidupkan pariwisata dengan hati dan cinta,” tutur Ashok dengan suara bergetar, Jumat (1/8/2025).
Ashok mengenang pertemuan pertamanya dengan almarhum sejak 1986. Bagi Ashok, H. Achmad Sari Alam bukan hanya senior, tapi juga sahabat dekat yang selalu membuka ruang diskusi, canda, dan nasihat.
“Beliau adalah sahabat dari almarhum ayahanda saya, Pak Lamba, yang merupakan owner representative Sanghyang Indah SPA Resort Anyer. Hubungan kami tidak hanya profesional, tapi juga penuh kekeluargaan,” ucap Ashok.
Jejak Panjang Seorang Pelopor
H. Achmad Sari Alam bukan nama asing dalam sejarah pariwisata Indonesia. Ia adalah salah satu pendiri Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pada 9 Februari 1969 bersama mendiang Sukamdani Sahid Gitosardjono dan para tokoh besar lainnya.
Tak berhenti di situ, beliau juga turut membidani lahirnya AKPARINDO di Bandung dan Banten—sebuah institusi pendidikan yang mencetak generasi muda pariwisata. Melalui LSP HCI (Lembaga Sertifikasi Profesi Hospitality Cakrawala Indonesia) yang ia dirikan, lebih dari 3.200 insan perhotelan telah memperoleh sertifikasi keahlian yang layak.
Almarhum juga dikenal sebagai pengusaha ulung. Ia memiliki berbagai unit usaha, mulai dari restoran HALAL Korean dan Amirang Perdana di Cilegon, Perumahan Pondok Gold Asri, hingga pabrik Hollow Baja Ringan Panopa di Serang.
Dari tahun 2000 hingga 2023, beliau mengemban amanah sebagai Ketua PHRI BPD Banten. Ia juga aktif di KADIN Banten pada masa kepemimpinan almarhum Tb Chasan Sochib. Di akhir hayatnya, beliau masih mengemban tugas sebagai Bendahara Pusat LANTIP (Pengusaha Lanjut Usia Aktif), membuktikan bahwa dedikasinya tak pernah pudar meski usia terus bertambah.
Duka Tak Terucapkan
“Kepergian beliau ke pangkuan Allah SWT adalah kehilangan sosok panutan yang luwes dan arif. Ia bukan hanya pemimpin, tapi juga pelindung dan penggerak yang selalu hadir di barisan depan,” ujar Ashok penuh haru.
Menurutnya, tak hanya karya dan jabatan, warisan terbesar almarhum adalah keteladanan. “Beliau memberi kami arah, semangat, dan pemikiran yang terus kami bawa ke depan.”
Kenangan bersama H. Achmad Sari Alam akan terus hidup. Dari obrolan santai, diskusi mendalam, hingga gelak tawa yang kini hanya tinggal gema.
“Nomor WhatsApp beliau tidak akan kami hapus dari grup PHRI. Biarlah itu menjadi pengingat bahwa beliau pernah hadir, memberi cahaya, dan meninggalkan teladan yang abadi.”
Di akhir ucapannya, GS Ashok Kumar menutup dengan doa dan pesan yang menyayat hati:
“Selamat jalan, Yth Bapak H. Achmad Sari Alam. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosanya, melapangkan kuburnya, dan menempatkan beliau di surga terbaik-Nya. Kami akan selalu mengenangmu. Mohon maaf lahir dan batin. See you one day, Pak.”
(Elisa/Red*)