CILEGON, WILIP.ID – Tokoh masyarakat Banten, KH. Nawawi Sahim, angkat bicara terkait proses hukum yang tengah dihadapi Ketua Kadin Cilegon, Muhammad Salim atau yang akrab disapa Abah Salim. Menurutnya, kasus yang menimpa sosok pengusaha senior itu bukan berawal dari niat buruk, melainkan karena miskomunikasi di lapangan.
“Abah Salim itu niatnya baik. Beliau hanya ingin pengusaha lokal bisa ikut berperan dalam proyek PT Chandra Asri Alkali (CAA). Tapi mungkin ada komunikasi yang kurang elegan dari pengurus lain, sehingga timbul salah paham,” ujar KH. Nawawi saat ditemui di kediamannya di Cilegon, Senin (27/10/2025).
Ia menegaskan, tidak ada unsur tekanan maupun ancaman dalam peristiwa tersebut. “Ini murni masalah komunikasi, bukan niat jahat atau penyalahgunaan jabatan,” tegasnya.
Sosok Dermawan dan Pembimbing Pengusaha Muda
Di mata KH. Nawawi, Abah Salim dikenal sebagai figur yang dermawan dan pembimbing bagi pengusaha muda di Kota Baja. Ia kerap hadir di tengah masyarakat untuk membantu berbagai kegiatan sosial, hingga membina pelaku usaha baru di bawah naungan Kadin.
“Beliau itu lebih sering ‘tangan di atas’ daripada ‘tangan di bawah’. Banyak membantu lingkungan, organisasi, dan masyarakat tanpa pamrih,” tutur KH. Nawawi.
Tidak hanya itu, kiprahnya di Kadin Cilegon juga dinilai turut mendorong tumbuhnya wirausaha lokal di tengah pesatnya industrialisasi Cilegon.
Menjaga Kepercayaan Publik dan Keadilan Hukum
Meski menaruh empati terhadap Abah Salim, KH. Nawawi tetap mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap proses hukum yang sedang berjalan. Ia berharap majelis hakim dapat melihat kasus ini secara jernih dan proporsional.
“Kami percaya hukum akan berpihak pada kebenaran. Abah Salim datang ke proyek CAA bukan untuk menekan siapa pun, tapi untuk bersilaturahmi dan menanyakan peluang bagi pengusaha lokal,” ujarnya.
Ia pun berharap agar putusan pengadilan nantinya bisa memberikan rasa keadilan bagi semua pihak. “Kalau bisa, beliau dibebaskan agar bisa kembali aktif memimpin Kadin dan membina para pengusaha lokal,” tambahnya.
Dorongan Komunikasi Lebih Aktif Antara Pemerintah dan Dunia Usaha
Lebih jauh, KH. Nawawi menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga komunikasi antara pelaku usaha dan investor. Menurutnya, sinergi yang baik antara semua pihak akan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan sehat.
“Pemerintah Kota Cilegon perlu aktif menjalin komunikasi dengan industri dan investor. Kalau komunikasi lancar, tidak akan ada miskomunikasi seperti ini,” katanya.
Harapan untuk Cilegon sebagai Kota Industri yang Harmonis
Menutup pembicaraan, KH. Nawawi mengajak semua pihak untuk menjaga semangat kolaborasi dalam membangun Cilegon sebagai kota industri yang ramah investasi dan berkeadilan sosial. Ia menekankan pentingnya etika dan silaturahmi dalam setiap langkah kerja sama bisnis.
“Kalau ada investor datang ke Cilegon, alangkah baiknya bersilaturahmi dulu ke pemerintah kota dan organisasi profesi. Datang dengan sopan, agar hubungan antara industri dan masyarakat terjalin harmonis,” tutupnya.
Membangun Sinergi untuk Kemajuan Cilegon
Kasus yang menimpa Abah Salim menjadi cermin bahwa komunikasi dan kolaborasi adalah kunci menjaga kepercayaan di dunia usaha. Dengan niat baik, transparansi, dan dukungan berbagai pihak, Cilegon diharapkan terus tumbuh sebagai kota industri yang inklusif dan berdaya saing tinggi, tanpa meninggalkan nilai-nilai kekeluargaan yang menjadi ciri khas masyarakat Banten.
(Has/Red*)















