Wilip Online Goes to School: Cetak Jurnalis Muda di MAN 2 Cilegon

Foto : Pemimpin Redaksi Wilip Online, Hasidi, saat memberikan materi pelatihan jurnalistik dasar dalam program Wilip Online Goes to School bertema “Menjadi Jurnalis Muda yang Kreatif dan Kritis” di MAN 2 Cilegon, Sabtu (23/8/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari pengurus ekstrakurikuler dan guru pendamping.
banner 120x600

CILEGON, WILIP.ID – Media lokal Wilip Online kian agresif menyapa pelajar lewat program “Wilip Online Goes to School.” Kali ini, Sabtu (23/8/2025), MAN 2 Cilegon menjadi tuan rumah pelatihan jurnalistik dasar yang melibatkan 50 peserta, terdiri dari 37 pengurus ekstrakurikuler dan 13 guru pendamping.

Kegiatan ini digelar dengan tema “Menjadi Jurnalis Muda yang Kreatif dan Kritis” dan mendapat sambutan antusias dari pihak sekolah maupun siswa.

Belajar Jurnalistik Sejak Dini

Ketua panitia, Esa Auliaul Khairoh, menilai kerja sama dengan Wilip Online membuka ruang baru bagi siswa untuk belajar mengelola informasi secara sehat.
“Lewat program ini, siswa bisa paham bagaimana cara menulis berita, membuat artikel, hingga menggunakan media sosial dengan benar. Terima kasih kepada Wilip Online yang sudah memfasilitasi,” kata Esa.

Kepala Sekolah: Lawan Hoaks dengan Literasi

Kepala MAN 2 Cilegon, Mamad, menegaskan bahwa pelatihan jurnalistik relevan dengan tantangan zaman.
“Media sosial itu bisa jadi sarana ekspresi sekaligus promosi, tapi juga penuh risiko. Kalau tidak hati-hati, kita bisa ikut menyebarkan hoaks. Karena itu, program Wilip Online Goes to School ini sangat bermanfaat untuk membekali siswa,” ujarnya.

Redaksi Wilip Online: Jurnalis Bukan Sekadar Penulis

Pemimpin Redaksi Wilip Online, Hasidi, menyebut pelajar adalah agen perubahan yang perlu dilatih sejak dini.
“Jurnalisme itu bukan sekadar menulis. Tugas jurnalis adalah menjaga kebenaran dan integritas. Di tengah banjir informasi, keterampilan memverifikasi data jadi kunci. Itulah yang ingin kami tanamkan lewat program ini,” tegasnya.

Ia menambahkan, Wilip Online membuka diri bagi pelajar untuk menyalurkan karya tulis. “Kami siap menjadi wadah bagi siswa yang ingin menulis atau meliput kegiatan sekolah. Setiap suara itu penting, termasuk suara pelajar,” tambahnya.

Ketua Komite MAN 2 Cilegon, Khatib Ali Hasan di dampingi Sekretaris Komite MAN 2 Cilegon Rahmatullah AS, juga mengapresiasi langkah Wilip Online. Menurutnya, literasi media harus ditanamkan agar siswa tak salah menggunakan kebebasan berpendapat.
“Anak-anak perlu tahu batasan dalam bermedia sosial. Jangan sampai kebebasan berubah jadi penyalahgunaan,” ujarnya.

Lewat Wilip Online Goes to School, MAN 2 Cilegon kini punya bekal baru: siswa yang tidak hanya aktif di media sosial, tetapi juga bisa menjadi produsen informasi yang kritis, kreatif, dan bertanggung jawab.

“Harapan kami, pelatihan ini menjadi langkah awal lahirnya jurnalis muda dari Cilegon yang mampu bersuara di tingkat lokal hingga nasional,” tutup Hasidi.

 

(Elisa/Red*)